Desa Kuwum merupakan salah satu desa di Kecamatan Marga yang memiliki lokasi paling jauh dari ibukota kecamatan, yakni lebih dari 10 km. Desa Kuwum terdiri atas 5 banjar atau dusun, yaitu Ancak, Ancak Bija, Anyar, Mambal, dan Tegallinggah. Desa ini memiliki potensi besar di beberapa sektor, yaitu pengrajin kayu, pengrajin batu, pertanian, dan peternakan.
Lima banjar yang membentuk Desa Kuwum, masing-masing dengan keunikan dan potensi yang berbeda
Kepala Wilayah
I Wayan Arsana
Jumlah KK
±946 KK
Banjar strategis sebagai pusat administrasi desa dengan fasilitas umum terlengkap dan akses terbaik.
Kepala Wilayah
I Made Sumada
Jumlah KK
±336 KK
Pusat kerajinan kayu tradisional dengan pengrajin berpengalaman turun temurun menghasilkan ukiran berkualitas.
Kepala Wilayah
I Wayan Dedy Arthana
Jumlah KK
±340 KK
Kawasan dengan potensi peternakan babi serta pengembangan wisata agro yang menjanjikan.
Kepala Wilayah
I Made Warna
Jumlah KK
±602 KK
Banjar dengan tradisi pertanian yang kuat dan sistem subak yang masih aktif di area persawahan.
Kepala Wilayah
I Nyoman Ranayasa
Jumlah KK
±818 KK
Sentra kerajinan batu paras dan batu alam dengan kualitas terbaik di kawasan Kecamatan Marga.
Masyarakat setempat mengembangkan sistem irigasi subak yang berkelanjutan yang menghasilkan gabah dan padi organik berkualitas tinggi dan sayuran segar untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun ekspor.
Memiliki daya tarik unik dalam sektor peternakan dengan tradisi beternak babi dan sapi yang telah mengakar turun-temurun. Keunikannya terletak pada sistem pemeliharaan tradisional Bali, menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kebutuhan upacara adat dan konsumsi masyarakat lokal.
Kerajinan kayu Cempaka yang banyak dipakai untuk aksesoris sanggah/pura dan tempat ibadah. Para pengrajin lokal menciptakan karya seni yang diekspor ke luar pulau hingga luar negeri. Pengrajin mengerjakan selama sekitar 2 minggu untuk menghasilkan kualitas tinggi dengan teknik ukir tradisional Bali.
Desa Kuwum memiliki tradisi kerajinan batu dari pengrajin setempat yang mengolah batu alam menjadi karya seni berkualitas tinggi seperti patung, relief, dan ornamen arsitektur yang biasanya digunakan di tempat-tempat ibadah. Dengan harga yang bervariasi mulai dari 1 juta hingga 10 juta.