Marga Dauh Puri adalah desa di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali, Indonesia. Desa ini memiliki luas sekitar 2,23 km² dengan jumlah penduduk di angka 2.194 jiwa(2016]. Desa Marga Dauh Puri memiliki beberapa potensi wisata dan daerah, seperti misalnya UMKM yang berjalan dengan baik dan dibantu oleh perangkat desa, serta Taman Pujaan Bangsa Margarana, yang merupakan makam dari I Gusti Ngurah Rai.
Marga Dauh Puri adalah desa di kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, provinsi Bali, Indonesia. Desa ini memiliki luas sekitar 2,23 km² dengan jumlah penduduk di angka 2.194 jiwa(2016]. Pemandangan dari Desa Marga Dauh Puri sangat menawan dengan campuran antara bangunan adat serta sawah-sawah yang masih asri dan hijau. Dengan wilayah yang berada di dataran tinggi, udara yang ada di desa ini sangatlah bersih dan asri. Selain itu, adanya landscape yang terdiri dari sawah dan hijau-hijauan lainnya membuat tempat ini sangatlah nyaman ditinggali.
Desa Marga Dauh Puri memiliki beberapa potensi besar seperti UMKM yang terus berkembang. Selain itu, Desa Marga Dauh Puri juga mengupayakan pencegahan pembuangan sampah organik dan anorganik yang efektif dengan cara pemasangan jaring. Tak lupa pula, Desa Marga Dauh Puri menerapkan cara efektif dalam mengelola sampah organik dengan EM4, aktivator mikroba yang dapat mengurai sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat bagi pertanian.
Pemandangan dari Desa Marga Dauh Puri sangat menawan dengan campuran antara bangunan adat serta sawah-sawah yang masih asri dan hijau. Dengan wilayah yang berada di dataran tinggi, udara yang ada di desa ini sangatlah bersih dan asri.
Monumen ini didirikan untuk menghormati peristiwa Puputan Margarana, yang terjadi pada 20 November 1946 di Desa Marga, Bali. Pada hari itu, terjadi pertempuran habis-habisan antara Pasukan Ciung Wanara, yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Rai, melawan pasukan NICA (Belanda). I Gusti Ngurah Rai beserta 96 anggota pasukannya gugur sebagai pahlawan.